merdekanews.co
Kamis, 06 Februari 2025 - 22:30 WIB

Viral Cegat Mobil Dicurigai Bawa Narkoba Ternyata Isinya Pisang, Begini Penjelasan Satlantas Polrestabes Palembang

Cw 1 - merdekanews.co
Video viral seorang pengendara mobil boks cekcok dengan anggota polisi lalu lintas (polantas) di Gerbang Tol Keramasan, Sumsel. (Foto: istimewa)

Palembang, MERDEKANEWS -- Video seorang pengendara mobil boks cekcok dengan anggota polisi lalu lintas (polantas) di Gerbang Tol Keramasan, Sumsel, viral di media sosial.

Dalam video terlihat pengendara mobil yang diduga melanggar diinstruksikan untuk menepi. Namun pengendara tersebut menghindar hingga hampir memasuki Gerbang Tol Keramasan dan kembali dihadang anggota polisi lalu lintas.

Terdengar perekam kemudian menanyakan kesalahannya kepada petugas dengan suara lantang sambil menenangkan anaknya yang menangis.

Kemudian, anggota polantas tersebut menyebutkan bahwa pengendara tersebut tak menggunakan sabuk pengaman dan menunjukkan surat-surat kendaraan. Namun, pengendara tersebut menolak karena takut dipersulit.

"Apa salah saya? Saya gak ada melawan, saya gak ada menabrak," ungkap pengendara.

Keduanya kemudian terlibat cekcok dengan saling merekam. Karena perekam bersikukuh tidak ingin memperlihatkan surat-suratnya, terlontar kalimat curiga dari petugas mengenai dugaan pengendara tersebut membawa sabu.

Mendengar tudingan tersebut, pengendara itu kemudian turun dan membuka pintu belakang mobil tersebut. Terlihat bahwa mobil tersebut berisi muatan pisang.


Terkait peristiwa tersebut, anggota Satlantas Polrestabes Palembang, Aipda Syarief Hidayat akhirnya memberikan penjelasan insiden yang terjadi pada Rabu (05/02).

Kejadian tersebut berlangsung di depan pintu Tol Keramasan, Palembang, dan sempat membuat heboh publik.

Aipda Syarief menjelaskan, pada sekitar pukul 13.00 WIB, saat bertugas di Simpang Empat Nilakandi, Kecamatan Kertapati, Palembang, ia melihat sebuah mobil pickup melaju dari arah Jalan Soekarno-Hatta dan berhenti di lampu merah Nilakandi.

Pengendara tersebut tampak tidak mengenakan sabuk pengaman dan mobilnya menggunakan plat kendaraan yang tidak sesuai dengan ketentuan.

"Saya melihat secara kasat mata pengendara tersebut tidak menggunakan sabuk pengaman dan kendaraan tersebut tidak menggunakan TNKB yang tidak sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Samsat," ungkap Syarief, Kamis (06/02).

Mendapati pelanggaran tersebut, Aipda Syarief mendekati kendaraan bernopol BE 8091 NAA yang bermuatan pisang dan menanyakan tentang pelanggaran yang dilakukan. 

Namun, pengemudi mobil langsung melarikan diri, bahkan hingga membuat Syarief hampir terjatuh. Syarief pun mengejar dengan sepeda motor dan meminta pengemudi untuk menepi, namun tidak digubris.

“Saya mengejar, dan selama pengejaran pengemudi ini sudah beberapa kali saya instruksikan untuk menepi. Tapi dia tetap melaju dengan kecepatan tinggi dan zig-zag hingga sampai di depan pintu Tol Keramasan,” jelas Syarief.

Setibanya di lokasi, Aipda Syarief mendekati mobil tersebut dan menanyakan surat-surat kendaraan seperti SIM dan STNK, namun pengemudi tidak mau memberikan dokumen tersebut dan malah merekam kejadian dengan handphone sambil melawan petugas.

“Saya meminta pengemudi untuk meminggirkan kendaraannya untuk diperiksa, tetapi dia justru masuk kembali ke mobil dan tancap gas, masuk ke jalan tol,” katanya.

Mengenai isu narkoba yang sempat disebutkan dalam video yang viral, Syarief mengklarifikasi bahwa dirinya tidak menuduh, melainkan hanya mencurigai karena muatan mobil yang tertutup box dan tidak terlihat jelas isinya.

“Saya tidak menuduh, tapi saya mencurigai, karena muatannya itu tertutup box dan tidak terlihat dari luar apa isi sebenarnya dalam box tersebut. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan barang yang dimaksud,” tegasnya.

Hingga saat ini, Aipda Syarief menyatakan bahwa ia tidak mengetahui identitas pengemudi tersebut, hanya mencatat plat nomor kendaraan. Pengemudi tersebut langsung melarikan diri dan masuk ke jalan tol, sehingga identitasnya belum berhasil diketahui.

“Sejak kejadian itu, saya tidak tahu siapa identitasnya dan hanya mengetahui plat nomor kendaraan yang dibawa,” tutup Aipda Syarief.

(Cw 1)