merdekanews.co
Rabu, 26 Juni 2024 - 09:55 WIB

Bina UMK di Kabupaten Banjar, Hutama Karya Fokus Lestarikan Kain Sasirangan, Pemberdayaan Perempuan Serta Difabel

Viozzy - merdekanews.co
Foto dok PT Hutama Karya

Banjar, MERDEKANEWS – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) turut berkontribusi dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil (UMK) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) HK Peduli Kreatif, yang berfokus pada pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan dukungan kepada KINNI Store, sebuah UMK asal Kabupaten Banjar yang bergerak pada produksi kain Sasirangan khas Kalimantan Selatan. 

KINNI Store didirikan dengan tujuan awal sebagai sumber pendapatan bagi keluarga, sekaligus turut melestarikan kain tradisional Sasirangan dengan motif dan filosofi mendalam. Seiring waktu, salah satu UMK unggulan binaan Hutama Karya ini telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim mengatakan bahwa dukungan Hutama Karya kepada KINNI Store dimulai sejak tahun 2020, dan hingga saat ini telah mampu meningkatkan kualitas produk serta memperluas jangkauan pemasarannya.

Dukungan yang diberikan mencakup pinjaman modal usaha, tambahan bahan baku, memberikan akses pasar yang lebih luas dengan mengikutsertakannya dalam berbagai ajang pameran, serta melakukan pendampingan pada proses pendaftaran merek dagang KINNI Store di Ditjen Kekayaan Intelektual. 

“Saat ini KINNI Store telah mengalami peningkatan omset mencapai 100%, dan pasar KINNI Store yang sebelumnya hanya mencakup wilayah lokal kini telah berkembang ke level nasional. Peningkatan ini terlihat dari volume produksi yang signifikan, dari 5-8 kain per bulan menjadi 15-20 kain per bulan,” ujar Adjib. 

Lebih lanjut Adjib menjelaskan salah satu aspek yang paling menginspirasi dari KINNI Store adalah inisiatifnya untuk melibatkan kaum perempuan dan penyandang disabilitas yang tergabung di dalam komunitas Teras Inklusi di sekitar Kabupaten Banjar.

“Dengan meningkatnya permintaan pasar, KINNI Store telah menambah kegiatan produksinya dengan melibatkan kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan, sekaligus turut membangun rasa percaya diri dan kemandirian mereka,” ujar Adjib. 

Adjib kembali menambahkan bahwa program pembinaan tersebut merupakan bagian dari komitmen Hutama Karya untuk memberdayakan UMK, melestarikan budaya lokal serta membantu mereka untuk tumbuh secara berkelanjutan dalam ekosistem bisnis yang semakin kompetitif.

“KINNI Store dan UMK binaan Hutama Karya lainnya diharapkan dapat semakin berkembang serta memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat sekitar,” imbuh Adjib. 

Di sisi lain, pendamping disabilitas sekaligus pendiri Teras Inklusi, Faizah mengapresiasi inisiasi Hutama Karya atas dukungannya kepada KINNI Store yang tidak hanya membantu meningkatkan nilai produksi dan pemasaran produk, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pemberdayaan teman-teman disabilitas di Kabupaten Banjar. 

“Terima kasih kepada Hutama Karya atas komitmennya dalam mendukung pengrajin lokal seperti KINNI Store untuk terus memajukan usahanya, sehingga teman-teman yang memiliki keterbatasan seperti ini bisa mendapat kesempatan untuk berkarya serta bekerja sebagai pengrajin,” ujar Faizah.

Kain Sasirangan hasil produksi KINNI Store terbuat dari bahan katun berkualitas tinggi yang dijual secara daring dan luring dengan kisaran harga mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta per kain, tergantung pada motif dan ukuran. Kain Sasirangan dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian formal, hingga dekorasi rumah seperti taplak meja serta hiasan dinding. 

Program bantuan UMK Hutama Karya ini sejalan dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8, yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (Viozzy)