Jakarta, MERDEKANEWS -- Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN terus melakukan penyempurnaan pembangunan. Salah satunya adalah pembangunan jalan akses untuk Bandara VVIP IKN. Tak mau ketinggalan dalam memajukan infrastruktur di Indonesia, PT Waskita Beton Precast Tbk (kode saham: WSBP) turut menyuplai Readymix dalam proyek tersebut.
“Partisipasi WSBP dalam proyek ini merupakan bukti nyata komitmen kami dalam mendukung pembangunan infrastruktur strategis di Ibu Kota Negara baru. Kami bertekad untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu dengan tetap memberikan kualitas terbaik,” ujar Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary WSBP.
Proyek ini mulai dikerjakan pada 11 Maret 2024 dan ditargetkan selesai pada akhir Juli 2024. Dengan target ini, WSBP yakin proyek pembangunan jalan akses Bandara VVIP IKN ini dapat selesai tepat waktu dan dapat digunakan saat upacara 17 Agustus 2024 di KIPP.
Atas proyek Nindya-Waskita-Naviri-Panca KSO ini, WSBP menyuplai Readymix sebanyak 10.729 meter kubik dan memperoleh nilai kontrak sebesar Rp 19,91 miliar. WSBP tentu memberikan produk Readymix terbaiknya yang diproduksi dari Batching Plant Tempadung ke lokasi proyek yang berada di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan menempuh jarak 10 km dari Batching Plant ke lokasi proyek, WSBP memastikan mutu tetap terjaga dengan mengirimkan produk Readymix menggunakan truck mixer.
Sebagai informasi, WSBP memiliki dua batching plant untuk memenuhi semua kebutuhan suplai produk Readymix di wilayah IKN. Demi menjaga mutu dan kualitas setiap produk yang disuplai, WSBP memiliki Batching Plant WSBP Sepaku dan Batching Plant WSBP Tempadung yang masing-masing memiliki kemampuan produksi lebih dari 1.000 meter kubik per hari.
Batching Plant WSBP Sepaku memiliki kapasitas produksi sebesar 78 meter kubik per jam, memungkinkan WSBP menghasilkan volume produksi readymix kualitas Fc 10 hingga Fc 35, Fs 45, dan K100-K350 sebesar 1.716 meter kubik per hari. Batching plant ini menyuplai berbagai proyek penting di Ibu Kota Nusantara, termasuk Gedung Sekretariat Presiden, Bangunan Pendukung Kawasan Istana Kepresidenan, dan Proyek Jalan Sumbu Kebangsaan. Sedangkan Batching Plant WSBP Tempadung memiliki kapasitas produksi 56 meter kubik per jam dan mampu memproduksi hingga 1.232 meter kubik per hari. Batching plant ini mendukung proyek-proyek penting lainnya seperti Proyek Jalan Tol Segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang Seksi 5A.
Dengan adanya proyek ini, WSBP optimis dapat membuka peluang untuk mendapatkan kontrak eksternal lainnya di masa mendatang, baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Hal ini jelas memperkuat posisi WSBP sebagai mitra terpercaya dalam proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia.
“Keikutsertaan kami dalam proyek ini bukan hanya tentang menyediakan material, tapi juga tentang memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Kami berkomitmen untuk menjaga standar kualitas tertinggi dalam setiap tahap produksi dan pengiriman, serta memastikan setiap proyek selesai tepat waktu,” tutup Fandy Dewanto.
Sebagai bagian dari misi perusahaan, WSBP berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan berkualitas tinggi, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. WSBP terus berupaya menjadi pemimpin dalam industri beton pracetak dengan inovasi dan keunggulan operasional yang konsisten. WSBP juga bertekad membangun Tata Kelola yang Baik dengan menerapkan etika dan kepatuhan terhadap seluruh peraturan yang berlaku dalam setiap proses bisnis perusahaan. (Viozzy)
-
Menhub Dukung Rencana Pelayaran Kapal Pinisi untuk Wisata ke IKN Adapun saat berada di wilayah IKN, wisatawan nantinya bisa menikmati city tour di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Ini tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan
-
PUPR Akan Lelang Operasional dan Pemeliharaan Jalan Tol IKN Ini sama saja jadi hanya untuk operasi dan pemeliharaannya saja supaya bisa dipelihara serta dioperasikan
-
Kemenhub dan Pemprov Papua Tengah Sepakat Kembangkan Bandara Douw Aturure Kabupaten Nabire Bandara ini rencananya akan dikembangkan dengan ukuran runway menjadi 2.500 x 45 meter yang dapat didarati oleh pesawat sejenis Boeing dan terminal penumpang menjadi 11.000 meter persegi yang dapat menampung 573.700 penumpang pertahun
-
Target Tuntas Tahun Ini, Brantas Abipraya Kebut Pembangunan Tol Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Jarak tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti IKN akan dipangkas dari dua jam menjadi 30 menit