merdekanews.co
Minggu, 16 Juni 2024 - 21:05 WIB

Hasil SNBT 2024 Pendidikan Tinggi Vokasi Semakin Diminati Calon Mahasiswa

Gaoza - merdekanews.co
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Ganefri, saat Konferensi Pers Hasil SNBT 2024 mengatakan bahwa peningkatan minat masyarakat atau calon mahasiswa baru pada pendidikan vokasi setidaknya dapat dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya adalah keketatan pada Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 yang didominasi oleh prodi vokasi.

Jakarta, MERDEKANEWS -- Minat masyarakat atau calon siswa baru pada program studi (prodi) pendidikan vokasi terus meningkat. Hal ini sebagaimana terlihat dari hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 yang diumumkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kamis (13/6).

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Ganefri, saat Konferensi Pers Hasil SNBT 2024 mengatakan bahwa peningkatan minat atau calon siswa baru pada pendidikan vokasi setidaknya dapat dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya adalah keketatan pada Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 yang didominasi oleh prodi vokasi.

“Keketatan ini sejalan dengan banyaknya peserta yang memilih program studi vokasi. Itu artinya peminatan masyarakat terhadap pendidikan vokasi meningkat,” kata Ganefri.

Berdasarkan hasil SNBT 2024, 20 program studi yang terketat pada UTBK SNBT 2024 berasal dari program studi vokasi, baik prodi D-3 dan D-4 dengan prodi terketat adalah Prodi D-3 Farmasi Universitas Sebelas Maret yakni 0,50%. “Dari 20 prodi yang terketat, semuanya adalah prodi vokasi, tidak ada prodi akademik. Setidaknya dengan adanya Dirjen Pendidikan Vokasi, minat terhadap vokasi ini sudah tinggi,” ujar Ganefri.

Peningkatan minat terhadap masyarakat pendidikan vokasi, lanjut Ganefri, juga dapat dilihat dari distribusi pendaftar pada SNBT 2024. Ganefri melihat meskipun masih didominasi oleh prodi vokasi yang diselenggarakan di perguruan tinggi akademik, Ganefri melihat adanya peningkatan signifikan dari lulusan SMA yang menentukan pilihan ke pendidikan vokasi bukan ke Prodi S-1 akademik perguruan tinggi vokasi jumlahnya mencapai lebih dari dua kali lipat dari pendaftar SMK yang diharapkan melanjutkan di PTN Vokasi.

“Jadi, ini adalah kabar baik bagi pendidikan vokasi walaupun memang mereka masih melihat rumahnya (perguruan tinggi penyelenggara program pendidikan vokasi),” kata Ganefri

* . Mutu Lulusan Vokasi Semakin Berkualitas*

Tidak hanya menunjukkan peningkatan minat, hasil SNBT 2024 juga berhasil memotret peningkatan kualitas calon siswa vokasi. Hal tersebut dilihat dari semakin menipisnya kesenjangan nilai UTBK yang diterima calon antara mahasiswa sarjana dan diploma, terutama D-3.

Menurut Ganefri, selisih rata-rata hasil UTBK antara sarjana dan diploma pada tahun 2024 lebih kecil dibandingkan pada tahun 2023. Jika rerata hasil UTBK SNBT calon mahasiswa yang diterima di prodi vokasi (D-3) tahun tahun 2023 sekitar 490-an. Namun, pada tahun 2024, skor rerata tersebut meningkat menjadi kisaran 520-an.

“Jadi, gapnya antara akademik dan vokasi itu semakin menipis. Pada tahun 2023 masih 48,76 dan pada tahun 2024 sudah sekitar 23 persen. Artinya anak-anak yang masuk prodi vokasi itu sudah anak-anak yg cerdas. Dari sisi kemampuannya tidak berbeda jauh dari anak-anak Prodi S-1,” kata Ganefri.

Sebagai informasi nilai UTBK SNBT 2024 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) vokasi berada di Politeknik Negeri Bandung (Polban) yaitu 610,03. Sementara itu, nilai UTBK tertinggi untuk akademik di Teknik Elektro Universitas Indonesia yakni 859,13.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa peningkatan minat calon siswa baru pada prodi vokasi menunjukkan bahwa prodi vokasi mulai dikenal dan dipelajari oleh para calon siswa.

“Calon pelajar mempelajari apa yang akan mereka dapat melalui program studi pendidikan tinggi vokasi sehingga lalu mereka memilih program studi diploma tiga dan diploma empat,” kata Kiki Yuliati.

Menurut Dirjen Kiki, pelajar yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan adalah pelajar yang kelak akan bekerja . Oleh karena itu, mereka memilih program studi yang akan memberikan mereka bekal keahlian serta kompetensi yang sungguh-sungguh minat mereka.

"Tahun ini dengan sistem seleksi yang baru yang tekanan pada meminta calon mahasiswa, membuat siswa harus benar-benar memilih program studi sesuai keinginan , minat, bakat dan potensinya karena tidak bisa mendaftar lagi kalau sudah diterima di tempat lain,” kata Kiki menambahkan.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asasmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, melihat peningkatan minat calon siswa baru pada prodi pendidikan vokasi tidak lepas dari sistem baru pada penerimaan siswa yang lebih menekankan pada minat, bakat, serta aspirasi karier para calon siswa baru, Termasuk pada kebijakan penentuan pilihan program studi yang mensyaratkan satu di antaranya adalah pilihan program D-3 atau D-4. Pada sistem penerimaan baru ini, pemerintah membatasi pilihan program studi sebanyak empat pilihan program. 

(Gaoza)