![Kalahkan Belanda 2-3, Austria Keluar Sebagai Jawara Grup D! Kalahkan Belanda 2-3, Austria Keluar Sebagai Jawara Grup D!](https://gambar.merdekanews.co/gbr_artikel/20240626_012354_2.jpg)
Kepala BSKDN Imbau Daerah Berinovasi Tanpa Ciptakan Aplikasi Baru
Jakarta, MERDEKANEWS -- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengimbau pemerintah daerah (Pemda) untuk berinovasi tanpa menciptakan aplikasi baru.
Hal itu disampaikannya saat memberi sambutan dalam kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN, Jakarta, Kamis (13/6/2024).
"Di Indonesia, saat ini kita memiliki 27.000 aplikasi yang tersebar di seluruh kementerian/lembaga dan instansi. Apabila masyarakat Indonesia diharuskan mengunduh satu per satu aplikasi tersebut, kapasitas RAM dan memori handphone kebanyakan masyarakat kita tidak akan mampu menginstall seluruhnya," ungkap Yusharto.
Dia melanjutkan, banyaknya aplikasi yang ada disebabkan prinsip yang keliru dalam berinovasi, yakni satu inovasi satu aplikasi. Prinsip tersebut perlu diluruskan, sehingga ke depan daerah dapat menciptakan inovasi yang lebih efektif tanpa perlu aplikasi baru.
Indonesia saat ini, kata Yusharto, juga tengah memasuki era digital government yang ditandai dengan lahirnya GovTech. Aplikasi ini diarahkan untuk mendukung keterpaduan dan keselarasan layanan publik agar lebih mudah diakses masyarakat.
Di lain sisi, sejumlah daerah juga telah mengembangkan super platform atau portal layanan publik yang terintegrasi, misalnya di Jakarta terdapat Jakarta Kini (JAKI), Sapa Warga di Jawa Barat, Jogja Smart Service (JSS) di Yogyakarta, Layanan Tangerang Live di Kota Tangerang, Tahu Sumedang di Sumedang, Bantul Pedia di Bantul, dan sebagainya.
"Ini menandakan Pemda sudah mulai berkomitmen mengurangi jumlah aplikasi, dengan menurunkan ego sektoral antarperangkat daerah dan lebih mengedepankan prinsip efisiensi pelayananan yang terintegrasi," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Yusharto mengatakan, seiring tren pelaporan inovasi daerah yang semakin meningkat, daerah diharapkan dapat terus memastikan keberlanjutan inovasi yang sudah ada dengan menerapkan metode replikasi. Upaya replikasi tidak hanya akan meningkatkan pelaporan inovasi, tetapi juga dapat memperkuat ekosistem inovasi di daerah.
"Untuk menghadirkan inovasi yang tepat, pemerintah perlu berinisiatif untuk memetakan dan menggali khazanah dan potensi-potensi yang belum dimanfaatkan dengan maksimal," pungkasnya.
-
Kemendagri Apresiasi Peran KPI dan KPID dalam Memperkuat Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum Kemendagri Apresiasi Peran KPI dan KPID dalam Memperkuat Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Umum
-
Hingga Mei 2024, Realisasi Akses Kelola Perhutanan Sosial Baru Mencapai 52% Hingga Mei 2024, Realisasi Akses Kelola Perhutanan Sosial Baru Mencapai 52%
-
Kemendagri Terima Penghargaan Lembaga Peduli Penyiaran dari KPI Kemendagri Terima Penghargaan Lembaga Peduli Penyiaran dari KPI
-
Mendagri Resmi Lantik Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat Mendagri Resmi Lantik Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Nusa Tenggara Barat
-
Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Mendagri Minta Daerah Tak Konversi Lahan Pertanian Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Mendagri Minta Daerah Tak Konversi Lahan Pertanian