merdekanews.co
Selasa, 06 Februari 2018 - 21:39 WIB

Haji Oding: Jangan Sampai Diklaim Malaysia

Bamus Betawi Usulkan Pemerintah Tetapkan Hari Tenun Songket

Ira Saqila - merdekanews.co
Ketua Bamus Betawi Zainuddin (Haji Oding)

Jakarta, MERDEKANEWS - Kerajinan tenun songket merupakan salah satu produk tekstil tradisional yang dapat ditemukan di banyak daerah di Indonesia. Uniknya, masing-masing daerah memiliki ciri dalam teknik pembuatan dan motif. Ciri ini menjadi identitas budaya dari masing-masing daerah.

"Tenun songket tidak hanya selembar kain benda pakai, songket adalah simbol budaya yang telah merasuk dalam kehidupan, tradisi, sistem nilai, dan sosial masyarakatnya. Untuk itu, pemerintah sudah saatnya mencetuskan  dan meresmikan adanya Hari Tenun Songket Nasional," kata Ketua Umum Bamus Betawi Zainuddin kepada wartawan di Jakarta, Selasa, (6/2/2018). 

BACA: Haji Oding, Pejuang Betawi Dari Pasar Minggu

Tenun songket, kata Haji Oding sapaan akrab Zainuddin, merupakan aset dan warisan budaya nenek moyang secara turun menurun. Tak hanya itu, kain songket juga memberikan nilai tersendiri yang dapat menujukan “kebesaran” bagi orang-orang yang mengenakan dan membuatnya. 

''Rangkaian benang yang tersusun dan teranyam rapi dengan pola simetris itu, menunjukkan bahwa kain songket dibuat dengan keterampilan masyarakat yang lebih dari sekedar memahami cara untuk membuat kain, akan tetapi keahlian dan ketelitian yang turun temurun,'' jelasnya.

Haji Oding melanjutkan estetika dan keunikannya bisa mewarnai kerajinan tangan dunia seperti layaknya produk tradisional batik indonesia.

"Hari Tenun Nusantara harus diakui resmi oleh pemerintah. Jangan sampai kejadian adanya produk karya bangsa yang diakui oleh negara luar seperti Malaysia dengan diam-dian dikembangkan sebagai budaya milik mereka," ungkapnya. 

Haji Oding yang juga anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Golkar ini melanjutkan, menghormati budaya sama saja dengan memperkokoh pondasi bangsa. Karena, tanpa budaya, bangsa ini bukan apa-apa. 

"Budaya itu ciri khas sebuah bangsa. Jangan sampai kita gaduh lantaran kebudayaan kita dicaplok negara lain. Kami dari Bamus Betawi mendorong pemerintah agar segera menetapkan hari Tenun Songket," tegas pria asli Betawi yang peduli dengan kebudayaan ini. 

Di Indonesia, lanjutnya, ada sekitar 33 kerajinan kain tenun songket yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai hasil kebudayaan. 

"Kain Songket memberikan nilai tersendiri yang dapat menujukan kebesaran dan simbol budaya yang telah merasuk dalam kehidupan, tradisi, sistem nilai, dan sosial masyarakatnya. Ini harus dijaga dan dilestarikan," tambah Haji Oding.   (Ira Saqila)